KEMBALI KE KAMPUNG AKHIRAT (Pai Non PNS KUA ABAL)
Ramadhan berkah, dimalam
ke 15 jum’at 14 Maret 2025 Tim 6 dari Kantor Urusan Agama Kec. Abal kembali
menyapa umat, kali ini tim yang beranggotakan Ramli Adang selaku ketua tim dan
Muhammad diaul Haq sebagai anggota bersama beberapa orang santri dari Taman
Pendidikan Qur’an Jabal Malik Bampalola yang juga turut serta dalam Tim 6 untuk
bersafari.
Tepat pada pukul 19.30
(wita), tim berhasil sampai dilokasi tempat tujuan, tepatnya di Masjid
Al-khairiyah Sebanjar Desa Alor Besar Kec. Abal. Pukul 19.55 barulah azan isya
dikumandangkan, dalam safari ini juga anggota tim yakni M. diaul’ tidak
bersamai dengan tim 6 dikarenakan ada kekosongan di masjid pante kokar maka
beliau (diaul) ditugaskan oleh Kepala KUA untuk mengisi di masjid pante kokar.
± pukul 20.30, pelaksanaan shalat tarwih dan witir selesai
dilaksanakan, pada malam ke 15 ini juga jama’ah Masjid Al-khairiyah sangat
antusias dalam mengisi setiap ruang masjid’ karena malam ini juga merupakan
malam pembukaan perlombaan menyongsong Nujulul Qur’an yang diselenggarakan oleh
Remaja Masjid Al-khairiyah. Dalam kesempatan safari kali ini Ramli menyampaikan
hikmah Ramadhan yang bertema “ والعصر “ demi masa.
Dalam uraiannya ramli berpesan bahwa
sesungguhnya kita sebagai insan yang bertuhan dilahirkan dimuka bumi ini hanya
punya satu tujuan dengan landasan Al-qur’an ‘‘tidak aku ciptakan jin dan
manusia melainkan hanya beribadah kepadaku” . demikian Allah swt,
mengingatkan kita melalui firmannya’, Ramli menyampaikan bahwa Allah swt
berulangkali bersumpah atas nama waktu diantaranya: Demi fajar (Qs. Al fajr),
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, (Qs. As-shams), demi malam (Qs.
Al-lail), demi waktu dzuha, (Qs. adzuha), serta demi masa (Qs. Al asr). Dari
semua surat yang diawali dengan kata sumpah/demi ini’, memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa yang namanya masa/waktu
merupakan perkara yang paling penting dalam kehidupan kita dalam social
kemasyarakatan’ sehingga satu menit sekalipun harus kita laluinya dengan
perbuatan yang meberikan manfaat, baik terhadap diri nsendiri maupun terhadap
orang banyak.
Dengan demikian Ramli
juga mempertegas bahwasanya hakikat dari kehidupan kita dimuka bumi ini pada dasarnya kita hanya menunggu waktu-ke
waktu yakni: dari waktu subuh ke waktu
zuhur, dari zuhur ke asar, dari asar ke waktu magrib, dan dari waktu magrib ke
waktu isya. itulah proses peredaran masa yang kita lalui setiap hari dalam
kehidupan kita sehari hari, waktu yang disebutkan ini merupakan waktu ibadah
yang diwajibkan oleh Allah swt, agar di taati bagi setiap hambanya untuk
ditunaikan dalam tempo sehari semalam, yakni perintah Shalat. Hal ini seiring
denga firman Allah swt, “ وما خلقت الجن والا نس الا
ليعبدون “ Qs. Az-zariyat 56. Dari
semua perkara yang kita lakukan selama hidup dan pada ahirnya kita kembali
kehadapan sang pencipta maka hal pertama yang di hisab adalah perkara shalat.
Shalat merupakan ibadah yang tidak bisa ditunda dan tidak bisa diundur.
Nabi Shallallahu alaihiwasallam, menyampaikan
dalam Hadistnya “ صل الصلا ة لو قتها “ kerjakanlah shalat tepat pada waktunya”.
(HR.Bukhari). dengan landasan hadis
ini Ramli menyampaikan bahwa hidup kita di alam dunia ini ibarat orang yang
sedang melancong yang sudah diberikan Allah swt, tempo atau waktu dalam perjalanannya,
apabila masanya habis maka kita tidak dapat lagi melanjutkan perjalanan dan
saatnya kita kembali. Ramli mengingatkan juga bahwa kita semua akan kembali
pada kampong halaman kita dimana Allah swt, menciptakan moyang kita yakni Adam
dan Hawa di dalam syurga jannatunnaim, pada masanya kita akan kembali suatu
saat nanti kehadapan Allah swt, maka oleh-oleh yang paling berharga yang harus
kita bawa pulang kekampong adalah kumpulkan amalan baik sebanyak-banyaknya agar
dalam perjalanan pulang menuju kampong akhirat kita tidak tersesat dijalan.
Akhir dari penyampaian Ramli mensosialisasikan amanah dari Kepala KUA Kec.Abal (Rahman Karim), terkait dengan jamaah yang mempunyai persoalan seperti belum memiliki buku nikah walau sudah menikah diwaktu yang lalu namun belum memiliki dokumen buku nikah maka silahkan menuju ke KUA dengan membawa data diri berupa KTP untuk konsultasi selanjutnya, terkait itu juga bagi jamaah yang ditinggal suami pergi merantau dalam waktu yang lama tanpa ada kabar dan ternyata suaminya telah menikah lagi dirantauan maka bisa meloporkan kasusunya di KUA Kec. Abal, untuk konsultasi menuju proses perceraian dengan membawa dokumen berupa buku nikah dan KTP.
serta terakhir Ramli
menyampaikan kepada muda mudi agar menjaga hubungan dalam masa ta’aruf bagi
catin agar supaya tidak ada persoalan hingga hari akad nikah dilakukan, dan
sebagai syarat pelengkap NA dari Desa/Lurah maka bagi catin agar memeriksa
kesehatannya di puskesmas terdekat baik catin laki laki dan perempuan untuk
surat keterangan sehat dari dokter yang selanjutnya dibawa juga ke KUA pada
saat prosesi pendaftaran catin’.(ra)
Tidak ada komentar