Selamat Datang di Website KUA Kecamatan Alor Barat Laut Kabupaten Alor - Kawasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

RITUAL ADAT “ALA BALOE” (MAKAN BARU PADI) DI DESA BAMPALOLA - KUA ALOR BARAT LAUT

Header Ads

Info Terkini

RITUAL ADAT “ALA BALOE” (MAKAN BARU PADI) DI DESA BAMPALOLA

 


KUA ABAL (Humas); Ritual adatia “Ala Baloe” (makan baru padi) berawal dari sebuah proses panjang perjalanan Moyang Raja Tanah di Tulagadong (Negeri Awan). Dimana Tulagadong lahir dalam perut bumi atas Kuasa Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dikenal dengan sebutan Raja Tanah atau Raja dari tanah. Ia merupakan sosok manusia yang bertama menghuni dan tinggal di Tulagadong atau Kampung Lama, Ia hidup seorang diri berteman sunyi dan sepi.

Di suatu pagi cerah, matahari keluar dari persembunyiannya, cahaya itu datang membawa pesan kehidupan bagi Raja tanah. Saat ia terbangun dari tidurnya, dia melihat seorang wanita yang hadir bersama datangnya matahari yang dikenal dengan BUI FED. BUI artinya Putri FED artinya matahari, mereka menikah dan tinggal bersama di Tulagadong. Dari pernikahan mereka lahirlah tiga orang putera yakni : RAJA MO RAJA, MATE MO RAJA dan SINGA MO RAJA. Kedua putera mereka keluar daera dan satunya tetap tinggal di Tulagadong.

Datang pada turunan yang ke-27 Moyang BANGPALOLMO kembali ke Tulagadong atau Tulabang untuk berburu, kemudian BANGPALOLMO mendirikan rumah adat LAKATUIL dan selanjutnya mereka berkebun. Pada saat itu paceklik melanda, musim kelaparan berkepanjangan mengakibat sulit untuk mendapatkan bibit benih untuk di tanam. Hingga suatu malam anaknya bernama LOINGTANG ALELMO bermimpi, jika mau menyelamatkan keluarganya dan penduduk dari kelaparan. Ia harus mengorbankan jiwa dan raganya untuk menyelamatkan semua orang. Mimpi inipun kemudian diceritakan kepada ayahnya TANG ALELMO. Wahai Ayah; saya mendapat petunjuk dari Tuhan, jika ingin mengakhiri musim kelaparan maka korbankan aku dan jadikan aku sebagai benih, dan taburkanlah pada lahan atau kebun yang sudah digarap. Mendengar itu, TANG ALELMO berkata : Wahai Putriku; mengapa Tuhan tidak memerintahkan untuk mengambil nyawaku saja sebagai pengganti dirimu. Namun puterinya tetap pada pendiriannya, jika ayah hendak menyelamatkan penduduk, maka korbankan diriku saja. Mendengar tekad dari anaknya itu, TANG ALELMO dengan penuh kepasrahan mengantarkan anaknya ke tengah kebun dan diletakkan anaknya di atas mesba kemudia dia memotong dan mencincang anaknya dan ditaburkan pada kebun atau lahan yang sudah digarap tersebut. Beberapa saat kemudian tumbuhlah berbagai macam jenis tanaman, salah satunya adalah jagung dan padi.

Sejak saat itu, ritual makan baru padi dan jagung dilaksanakan Moyang BANGPALOLMO sampai saat ini. Tujuan dari makan baru padi ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang diberikan, serta mengingat dan mengenang kembali atas pengorbanan saudari perempuan LOINTANG ALELMO.


Warisan budaya makan baru dari moyang BANGPALOLMO mengisahkan cerita panjang dan perjalanan para leluhur tentang Baloe (makan baru). Dan keberadaan rumah adat Situs Fed Lakatuil hari ini merupakan symbol keagungan Tuhan terhadap moyang BANGPALOLMO dan anak turunannya yang tersebar di wilayah NUH ATINANG dan Pulau Pura yang dikenal dengan symbol 10 – 7 – 3 (10 kampung Adang, 7 kampung pura dan 3 kampung Alor). Inilah bentuk keterikatan satu sama lain yang tidak bisa dipisahkan oleh siapapun dan kapanpun. Sebagaimana syair yang diamanatkan oleh para leluhur : BAP SOH TAFAIN TOFANG SAH MIH TABITE DOE ANE LOL…BANG, ABA PIET DENG LIFAN LOL DENG ADANG LOL SOBO PIRI NAME NUH TAFAIN TOMNU TATANG TO APUIN NATAROFE MANG AFELUNG PUIN.. (Kita terlahir dari satu Rahim terpencar gunung dan bukit, ada yang di gunung ada yang dipesisir tapi kita satu turunan, mari satukan hati bergandeng tangan beban yang berat akan terasa ringan.

Ritual adatiah “Aa Baloe” ini berlangsung setiap tahun. Dan pada hari Selasa, 08 Juli 2025 ritual ini dilaksanakan dan dihadiri oleh Bupati Alor Iskandar Lakamau, unsur muspida, pimpinan OPD dan juga Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor yang di wakili oleh Kepala KUA Kec. Alor Barat laut Rahman Karim. 9/7/2025 (rk)

Tidak ada komentar