Fondasi Toleransi dan Moderasi Beragama di Ladon
ANTARA GMIT TENANG ELI, GEREJA REFORMASI
DAN MUSHALLAH BAITULLAH AL-WASILIYAH ANLAFINI
LADON
KUA ABAL (Humas); Udara masih tampak sejuk nan dingin di pagi yang cerah, sudah terdengar dari corong masjid sejak malam tadi hingga pagi menjelang, terus disampaikan melalui pengeras suara bahwa pagi ini Sabtu 30 Agustus 2025, akan dilaksanakan pemasangan kubah bulan Bintang Mushallah Baitullah Al-wasiliyah Anlafini Ladon. Tentu hal ini tidak tabuh di telinga jama’ah Masjid Shiratal Mustaqim Bampalola, karena momen ini bukan hal baru tapi kegiatan tersebut sudah berulangkali dilakukan di berbagai tempat yang berbeda dengan agenda yang sama. Namun yang menjadi menarik dari perhelaatan momen ini adalah terciptanya Sejarah baru dimulainya peletakan simbol keimanan, Dimana momen tersebut pertama kali terjadi di tengah-tengah wayoritas keluarga kita yang beragama Non Muslim dengan dua tempat ibadah (Gereja) yang jaraknya tidak terlalu berjauhan, yakni GMIT Tenang Eli Ladon dan Gereja Reformasi Anlafini.
Hal ini menjadi menarik dan mendapatkan perhatian semua
orang, karena dari penduduk tetap yang ada di wilayah tersebut hanya ada dua
Kepala Keluarga dengan anggota keluarga sekitar 9 jiwa. Kehadiran Mushallah
Baitullah Al-Wasiliyah di tengah tengah dua Gereja dengan jumlah jema’at yang
banyak merupakan bukti Toleransi dan Moderasi Beragama yang dibangun oleh
penduduk setempat dalam membina keharmonisan antar umat beragama dan saling
mendukung dalam menjalankan ibadah menurut keyakinan masing-masing. Bukti
keharmonisan antara dua jema’at Gereja serta dukungan terhadap hadirnya
Mushallah tersebut dapat dilihat saat prosesi pengantaran kubah Bulan Bintang
yang di gotong oleh para pemuda dari jema’at kedua Gereja dengan iringan tarian
cakalele yang kemudian kubah tersebut diserahkan kepada Badan Syara’ dengan mengenakan
pakaian jubah putih yang sudah menunggu di bawah tangga naik atap mushollah.
Namun demikian, sebelum dimulainya prosesi pengantaran kubah Bulan Bintang dilaksanakan, sebelumnya ada rentetan acara ceremonial yang terlebih dahulu dilaksanakan mulai dari sekapur sirih, laporan panitia dan sambutan-sambutan. Dari salah satu sambutan yang dibawakan langsung oleh Pendeta dari GMIT Tenang Eli Ladon, ‘’beliau menyampaikan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut dan berpesan bahwa “semoga dengan hadirnya Mushallah ini dapat memberikan kenyamanan dan membina keimanan bagi saudara-saudara yang beragama Islam” demikian pesan singkatnya.
Dalam kegiatan ini juga, Ramli Adang selaku pegawai pada Kantor Urusan Agama Kec. Abal, sudah diminta dari tiga hari sebelum acara dimulai untuk menjadi MC/Moderator pada acara pemasangan kubah, atas amanah dan kepercayaan yang diberikan dari panitia kepada Ramli, dan dengan penuh tanggung jawab Ramli dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dalam memandu berjalannya acara pemasangan Kubah Bulan Bintang tersebut.
Sebagai pengatur berjalannya kegiatan dimaksud
hingga sebelum acara ditutup, Ramli berpesan bahwa asset yang saat ini dibangun
(Mushallah), merupakan tanggung jawab serta milik bersama yang harus di jaga
dan dirawat bukan yang beragama Islam saja di tempat ini tapi juga bagi yang
beragama Kristen juga punya tanggung jawab bersama untuk menjaganya, karena
bangunan ini bukan milik seseorang tapi merupakan asset dan kebanggaan kampung Anlafini
Ladon,’’ semoga melalui tempat ini juga (Anlafini Ladon), dapat menunjukkan
sikap toleransi dalam beragama untuk memberikan nilai tambah bagi Kabupaten
Alor sehingga bisa meraih kembali Harmoni Awards seperti yang pernah diraih
Kab. Alor pada tahun 2016 silam. Demikian pesan Ramli sambil menutup acara. Ra (30/08/2025)




Tidak ada komentar