Selamat Datang di Website KUA Kecamatan Alor Barat Laut Kabupaten Alor - Kawasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

KUA ABAL : Pembinaan Toleransi Beragama Pada Remaja Masjid - KUA ALOR BARAT LAUT

Header Ads

Info Terkini

KUA ABAL : Pembinaan Toleransi Beragama Pada Remaja Masjid

 

MENGENALKAN MAKNA TOLERANSI SEJAK DINI

 


Kokar (KUA ABAL); Pendidikan merupakan investasi masa depan yang mulia untuk keberlangsungan hidup bagi setiap orang untuk meraih hak hidupnya yang lebih baik dan layak sesuai kemampuan dan skil yang dimilikinya, oleh karenanya Pendidikan merupakan kewajiban setiap insan untuk dapat mengekspresikan bakat dan kemampuannya sehingga bisa meraih gelar akademik melalui bangku Lembaga Pendidikan. Sebagaimana juga yang pernah di kutip oleh baginda Rasulullah saw,” Tolabul Ilmi faridzotan ala kulli Muslim” . menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim.”

            Dengan landasan hukum agama tersebut maka, antara yang menyampaikan kebaikan dan yang mendengarkan kebaikan (ilmu), sama-sama memiliki kemuliaan di hadapan Allah swt. Selain itu, mahluk Allah (malaikat) pun menghormati orang yang menuntut ilmu agama dengan membentangkan sayap mereka sebagai tanda ridha. Malaikat juga mendoakan, menaungi, dan memberikan rahmat kepada para penuntut ilmu karena kerelaan dan kecintaan mereka terhadap usaha mencari ilmu agama.

            Memahami hal tersebut diatas maka, Kepala KUA Kecamatan Alor Barat Laut Rahman Karim, S.HI melalui Ramli Adang selaku pegawai Analis Kebijakan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Abal, melakukan pendekatan kepada Remaja usia pendidikan melalui kegiatan bimbingan remaja setiap malam Rabu dan Sabtu seusai Shalat Isya di ruangan Masjid Shiratal Mustaqim Desa Bampalola. Dalam pertemuan yang dilakukan dua kali dalam seminggu tersebut Ramli tidak hanya menyampaikan materi tentang ilmu agama seperti fiqh Islam dan Aqidah Islam, namun ada juga materi-materi umum terkhusus materi yang berkaitan dengan Toleransi dan Moderasi antar umat beragama.

           


Melalui bimbingan mingguan tersebut Ramli mengingatkan kepada para remaja tentang pentingnya menjaga ukhuwah, dalam bahasa umum lainnya yang di katakan sebagai toleransi dalam beragama dan moderasi antar umat beragama. Sebagai contoh; Terjadinya keonaran yang akhir-akhir ini terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Alor yang mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari baik aktivitas pendidikan, perkantoran, bahkan aktivitas jual beli di pasaranpun terhenti karena terjadinya perseteruan antar kelompok yang memberikan dampak besar bagi orang lain yang tidak mengetahui akar persoalannya.

            Ramli berpesan bahwa hal yang digambarkan merupakan dampak dari kurangnya memahami makna toleransi antar sesama maupun antar umat beragama dalam kehidupan masyarakat yang hidup berdampingan, jika kita memahami dan menghadapi setiap persoalan itu dengan kepala dingin maka dampaknya tidak akan merugikan orang lain. Oleh sebabnya sebagai generasi muda dan generasi penerus negeri ini, marilah kita menghadapi sebuah persoalan dengan bertanya lebih dahulu akar persoalan kemudian melakukan tindakan yang ramah dengan mencari solusi untuk menyelesaikannya. Dengan demikian maka persoalan kecil dapat teratasi dengan mudah dan persoalan besar dapat diselesaikan dengan musyawarah mufakat tanpa merugikan fihak lain, itulah pentingnya saling menghargai dan menhormati dalam lingkungan yang majemuk dalam bingkai toleransi. **RA (03/11/2025)

Tidak ada komentar