Hikmat Takziah
Ketika waktumu telah usai
Disampaikan Oleh Staf KUA Kec. Alor Barat Laut
Segala puji bagi Allah, pencipta segenap alam semesta serta pemberi anugerah atas setiap mahluknya. Sesuai sifatnya yakni ‘‘Arrahman dan Arrahim’’, Ialah pengatur setiap hembusan angin, berkehendak atas daun yang jatuh, hingga bergantinya masa merupakan kuasanya yang telah tertulis dalam garis kehidupan setiap insan.
23
September 2025, Bampalola berduka atas berpulangnya sosok tokoh kharismatik
yang terkenal ketokohannya di bidang adatia, ‘‘Bapak Adang Ali,’’ itulah nama
sosok yang sederhana yang memiliki sifat membangun perkembangan kampung halaman
terkhusus di Desa Bampalola, baik di bidang adatia, Pendidikan, pemerintahan,
hingga bidang keagamaan. Dari sepak terjang Almahum, teringat jasa beliau pada
masa 1962. Dikala warga Desa Bampalola hendak berbenah dalam bidang agama
dengan merencanakan Pembangunan fasilitas beribadah (Masjid), namun masa itu
tidak ada warga yang belum terfikirkan untuk menyediakan lahan sebagai Lokasi
Pembangunan sarana ibadah.
Dikalah
masih terjadi Tarik ulur mengenai Lokasi maka ‘Almarhum (bapak Adang Ali)’, hadir
dan menjadi Solusi bagi jama’ah Desa Bampalola, beliau dengan penuh keikhlasan
dan kerelaan menghibahkan pekarangannya yang seluas ± 50 x 50 m’ untuk di
bangun Masjid sebagai sarana ibadah. Berjalannya waktu hingga saat ini
Pembangunan dan pengembangan Masjid yang diberi nama Masjid Shiratal Mustaqim
Bampalola, beliau (Almarhum), Adalah ketua panitia Pembangunan yang telah
menyelesaikan tugas kepaniitiaannya dan mengahiri proses pembangunanan Masjid
yang di resmikan pada tahun 2021 silam. Kepergian beliau memberikan beribu
Sejarah dan catatan indah bagi jama’ah Masjid Shiratal Mustaqim Bampalola.
Jum’at 26 September 2025, ba’da isya, melalui undangan keluarga yang berduka, Ramli Adang selaku staf pegawai pada Kantor Urusan Agama Kec. Abal, dalam hikmah takziahnya menyampaikan beberapa pesan terkait momen berduka yang di alami oleh segenap warga setempat, dalam hikmahnya Ramli menyampaikan bahwa; apa yang di alami oleh orangtua kita Almarhum adalah peristiwa kiamat Sugra (kiamat kecil), yang bakal di alami oleh setiap mahluk bernyawa termasuk kita semua yang hadir pada malam ini, semuanya akan merasakan hal yang sama dan hanya menanti masanya tiba kelak nanti, jika kehendak Allah sudah dimandatkan kepada malaikat ijrail dan masa ber ahirnya kita telah diputuskan oleh ijrail maka, maut akan menghampiri kita tanpa memandang usia, tanpa pandang jabatan, tanpa memandang pangkat, tanpa menghiraukan Dimana tempat kita berada, semua akan Kembali pada alam penantian (barzah). Di penghujung hikmahnya, Ramli menghimbau agar kita mengambil hikmah dari momen tersebut untuk renungan sekaligus mawas diri bahwa sebelum masa itu tiba maka, mari siapkan diri kita dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, menjauhi segala larangannya, meyakini bahwa kita pun akan melalui peristiwa yang sama, dan yang terpenting bagi kita semua kata Ramli’ Adalah kita memohon kepada Allah swt. Agar ketika waktumu telah usai maka kita dapat Kembali pada sang Khaliq dalam keadaan khusnul khatimah.
.jpeg)


Tidak ada komentar